Minggu, 22 Mei 2011

Mimpi?

Impian kecil, besar, dan sangat besar memiliki tingkat risiko yang sama; tetapi memiliki peluang yang jauh berbeda. Jika demikian, mengapa tidak berani bermimpi besar???

Saya ingat cerita pada zaman Majapahit dulu. Ada seorang sudra yang hanya karena mimpi dia bisa menjadi raja. Dengan bermodalkan sebuah mimipi besar seseorang yang dari kampung sangat terpencil, berani menempuh berbagai macam rintangan, hingga akhirnya dia bisa menjadi seperti apa yang diimpikannya.

Lepas dari apakah dia itu baik atau buruk, benar atau salah. yang ingin saya ungkapkan disini hanyalah betapa mimpi bisa menjadi kenyataan asal kita mau bangun dan memperjuangkan dengan segala potensi kita.

Sekarang pertanyaannya, beranikah kita bermimpi besar? Kalau sudah berani bermimpi besar, beranikah untuk bangun? Kalau sudah berani bangun, Beranikah untuk memperjuangkan impian itu menjadi nyata?

1 komentar:

  1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah maka kamu kian bahagia. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah maka kamu semakin kaya. Jangan menunggu termoyivasi baru bergerak, tapi bergeraklah maka kamu akan termotivasi. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka bertambah kesuksesanmu. Para pecundang selalu menunggu bukti, tapi para pemenang selalu menjadi bukti. Semangat.!?

    (dari salah satu sms yang dikirim oleh Illiyin Kunwilaga -master angklung-)

    BalasHapus